Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian, di saat inilah saksimu adalah juga hakimmu. Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak mau mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yg mensia-siakan sahabat yg telah dicari.... Perkataan sahabat yg jujur lebih besar harganya daripada harta benda yg diwarisi darinenek moyang.... Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak boleh mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yg mensia-siakan sahabat yg telah dicarI

Rabu, 24 Oktober 2012

KISAH NABI MUHAMMAD SAW




Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jika engkau disakiti..
Maka bersabarlah, namun kemudian bersyukurlah.. Ini adalah sebuah ungkapan yang dapat menjadi pelajaran yang baik buat kita semua dan mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah Saw. Beliau telah mengajarkan semua hal kepada kita untuk menjadi seseorang yang memiliki sifat kasih sayang terhadap sesama, tanpa memandang status dalam masyarakat tanpa harus menyakiti perasaan orang lain.
Jika engkau merasa disakiti, bersabar untuk mengharapkan
pahala dari Allah SWT dan bersyukur,
karena dengannya engkau
menjadi tahu rasa sakit..
Sehingga engkau tidak akan
menyakiti orang lain..
Jika sifat ini telah ada dalam diri kita, maka engkau akan menjadi pribadi yang hebat dan mulia..."
sebuah kisah yang dapat menjadi pelajaran dimana Rasulullah Saw, di hina, di fitnah, dan di caci maki didepan orang banyak oleh seorang pengemis yang sudah tua renta, dia adalah wanita Yahudi dan kemudian bersyahadat didepan Saidinah Abu Bakar Shiddiq r.a. atas kemuliaan dan keluhuran sifat yang ada pada diri Nabi Muhammad Saw
"Sungguh pada diri Rasulullah itu terdapat suri teladan yang baik."
Inilah sebuah perkataan yang keluar dari kalam Allah yang memuji kemuliaan akhlak beliau sekaligus contoh untuk kita semua.
Di sudut pasar kota Madinah. Hiduplah seorang pengemis
Yahudi buta, yang hari demi hari
apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata
"Wahai saudaraku jangan dekati
Muhammad, dia itu orang gila, dia
itu pembohong, dia itu tukang
sihir, apabila kalian mendekatinya
kalian akan dipengaruhinya..!!"
Namun setiap pagi pula, Rasulullah Saw.
mendatanginya. Beliaupun tak
pernah lupa untuk selalu membawakan pengemis tersebut
makanan. Semua itu beliau lakukan
dengan tanpa berkata sepatah kata pun. Dengan tetap rendah
hati dan penuh kasih sayang, beliau menyuapi makanan yang dibawanya tersebut, kepada sang
pengemis. Dan setiap itu pula, si
pengemis tak lupa berpesan dengan kalimat yang sama.
Namun, Rasulullah Sallallahu alaihi
wasallam masih dan terus melanjutkan kebiasaannya itu, sampai akhirnya beliau wafat.
Suatu hari Abu Bakar ra. berkunjung ke rumah anaknya Aisyah radhiyallahu
'anha. Abu Bakar bertanya kepada
Aisyah, tentang adakah sunnah dari Rasulullah Saw, yang belum dikerjakannya. Maka Aisyah
kemudian menjelaskan bahwa
setiap pagi Rasulullah selalu pergi ke
ujung pasar dengan membawakan
makanan untuk seorang pengemis
Yahudi buta yang berada di sana.
Keesokan harinya Abu Bakar pergi
ke pasar dengan membawa
makanan dan menemui pengemis
buta itu. Beliau mendatanginya
dan memberikan makanan kepada
si pengemis yahudi.
Ketika beliau mulai menyuapinya,
tiba- tiba si pengemis itu berkata,
"Siapa kau ? engkau bukan orang yang biasa mendatangiku. Apabila dia datang kepadaku, aku tak
perlu memegang dan mengunyah
makananku sendiri. Dia yang biasa
menghaluskan makanan itu
dengan mulutnya, setelah itu dia
menyuapkannya untukku", kata
pengemis itu dengan nada marah.
Subhanallah,.. Abu Bakar terkejut
mendengar kalimat itu, dan
selanjutnya beliau tidak dapat menahan air matanya. Sambil
menangis, Beliau menceritakan
kepada pengemis itu, bahwa beliau memang bukanlah orang yang terbiasa datang kepadanya.
Dia adalah sahabat manusia mulia
tersebut.
“Beliau adalah Rasulullah
Muhammad Shallallahu 'alaihi
wassalam.” Lanjut Abu bakar.
Mendengar cerita dari beliau, seketika itu si pengemis pun ikut
menangis dan kemudian berkata,
“Selama ini aku selalu
menghinanya, memfitnahnya, tapi
dia tidak pernah memarahiku
sedikitpun, ia mendatangiku
dengan membawa makanan setiap pagi. Dia benar- benar
sangat mulia” cerita sang
pengemis dengan terisak.
Dan di akhir kisah, akhirnya si
Pengemis Yahudi buta tersebut,
bersyahadat dihadapan Abu Bakar.
Subhanallah.. Sungguh mulia
pribadi Rasulullah Saw. Beliau mengajarkan
kepada kita tentang bersikap arif
kepada orang miskin, dan tetap
memperlakukan sesama kita
dengan baik, walau
bagaimanapun jahatnya mereka
atas kita. Beliau juga mengajarkan
tentang kedalaman kebaikan dari
sebuah memaafkan, dan kasih sayang dalam mengasihi.
Semoga kita, anak-anak kita, dan keluarga kita, menjadikan Rasulullah saw. sebagai contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita menjadi manusia yang berakhlak mulia. Amin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar